Memilikipengetahuan praktis yang dapat digunakan langsung oleh orang lain atau klien. Pengetahuan khusus itu bersifat aplikatif, yaitu aplikasi didasari pada aplikasi teori yang jelas dan teruji. Memiliki teknik kerja yang dapat dikomunikasikan atau communicable. Mampu mengorganisasikan kerja secara mandiri atau self-organization. Berikutadalah kumpulan artikel tentang pasien yang jiwa (zat dan obat2). Ini berguna untuk anda yang sedang mencari bahan dan data-data untuk dijadikan makalah atau pun skripsi. SELAMAT MENIKMATI. Sakit jiwa. Seorang yang diserang penyakit jiwa (Psychose), kepribadiannya terganggu, dan selanjutkan kurang mampu menyesuaikan diri dengan wajar, Semangatkerja yang menurun akan mempengaruhi produktivitas kerja dan kelangsungan hidup perusahaan. Adapun sebab-sebab menurunnya semangat kerja karyawan antara lain: - Upah yang terlalu rendah - Insentif yang kurang terarah - Lingkungan kerja yang kurang baik, dan sebagainya. Disamping itu perilaku juga mempengaruhi efektivitas sebuah Fast Money. September 28, 2016 Etos kerja adalah sikap yang muncul atas kehendak dan kesadaran sendiri yang didasari oleh sistem orientasi nilai budaya terhadap kerja Sukardewi, 20133. Etos berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos yang artinya sikap, kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini tidak saja dimiliki oleh individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat. Etos dibentuk oleh berbagai kebiasaan, pengaruh budaya, serta sistem nilai yang diyakininya Tasmara, 200215. Ilustrasi Etos Kerja Berikut beberapa pengertian etos kerja dari beberapa sumber Menurut Sinamo 201126, etos kerja adalah seperangkat perilaku positif yang berakar pada keyakinan fundamental yang disertai komitmen total pada paradigma kerja yang integral. Menurut Panji Anoraga 200129, etos kerja adalah pandangan dan sikap suatu bangsa atau umat terhadap kerja, oleh karena itu menimbulkan pandangan dan sikap yang menghargai kerja sebagai suatu yang luhur, sehingga diperlukan dorongan atau motivasi. Menurut Madjid 2000410, etos kerja ialah karakteristik dan sikap, kebiasaan, serta kepercayaan dan seterusnya yang bersifat khusus tentang seseorang individu atau sekelompok manusia. Ciri-ciri Etos Kerja Seseorang yang memiliki etos kerja, akan terlihat pada sikap dan tingkah lakunya dalam bekerja. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri etos kerja Kecanduan terhadap waktu. Salah satu esensi dan hakikat dari etos kerja adalah cara seseorang menghayati, memahami, dan merasakan betapa berharganya waktu. Dia sadar waktu adalah netral dan terus merayap dari detik ke detik dan dia pun sadar bahwa sedetik yang lalu tak akan pernah kembali kepadanya. Memiliki moralitas yang bersih ikhlas. Salah satu kompetensi moral yang dimiliki seorang yang berbudaya kerja adalah nilai keihklasan. Karena ikhlas merupakan bentuk dari cinta, bentuk kasih sayang dan pelayanan tanpa ikatan. Sikap ikhlas bukan hanya output dari cara dirinya melayani, melainkan juga input atau masukan yang membentuk kepribadiannya didasarkan pada sikap yang bersih. Memiliki kejujuran. Kejujuran pun tidak datang dari luar, tetapi bisikan kalbu yang terus menerus mengetuk dan membisikkan nilai moral yang luhur. Kejujuran bukanlah sebuah keterpaksaan, melainkan sebuah panggilan dari dalam sebuah keterikatan. Memiliki komitmen. Komitmen adalah keyakinan yang mengikat sedemikian kukuhnya sehingga terbelenggu seluruh hati nuraninya dan kemudian menggerakkan perilaku menuju arah tertentu yang diyakininya. Dalam komitmen tergantung sebuah tekad, keyakinan, yang melahirkan bentuk vitalitas yang penuh gairah. Kuat pendirian konsisten. Konsisten adalah suatu kemampuan untuk bersikap taat asas, pantang menyerah, dan mampu mempertahankan prinsip walau harus berhadapan dengan resiko yang membahayakan dirinya. Mereka mampu mengendalikan diri dan mengelola emosinya secara efektif. Cara Menumbuhkan Etos Kerja Setiap negara memiliki etos kerja masing-masing, menurut Jansen H. Sinamo 2011 melalui bukunya 8 Etos Kerja Profesional menjelaskan cara menumbuhkan etos kerja sebagai berikut Kerja sebagai rahmat Aku bekerja tulus penuh rasa syukur. Kerja adalah amanah Aku bekerja penuh tanggung jawab. Kerja adalah panggilan Aku bekerja tuntas penuh integritas. Kerja adalah aktualisasi Aku bekerja keras penuh semangat. Kerja adalah ibadah Aku bekerja serius penuh kecintaan. Kerja adalah seni Aku bekerja cerdas penuh kreativitas. Kerja adalah kehormatan Aku bekerja penuh ketekunan dan keunggulan. Kerja adalah pelayanan Aku bekerja paripurna penuh kerendahan hati. Faktor-faktor yang mempengaruhi Etos Kerja Etos kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu Anoraga, 200152 Agama. Pada dasarnya agama merupakan suatu sistem nilai yang akan mempengaruhi atau menentukan pola hidup para penganutnya. Cara berpikir, bersikap dan bertindak seseorang tentu diwarnai oleh ajaran agama yang dianut jika seseorang sungguh-sungguh dalam kehidupan beragama. Budaya. Sikap mental, tekad, disiplin, dan semangat kerja masyarakat juga disebut sebagai etos budaya dan secara operasional etos budaya ini juga disebut sebagai etos kerja. Kualitas etos kerja ini ditentukan oleh sistem orientasi nilai budaya masyarakat yang bersangkutan. Sosial Politik. Tinggi rendahnya etos kerja suatu masyarakat dipengaruhi oleh ada atau tidaknya struktur politik yang mendorong masyarakat untuk bekerja keras dan dapat menikmati hasil kerja keras dengan penuh. Kondisi Lingkungan/Geografis. Lingkungan alam yang mendukung mempengaruhi manusia yang berada di dalamnya melakukan usaha untuk dapat mengelola dan mengambil manfaat, dan bahkan dapat mengundang pendatang untuk turut mencari penghidupan di lingkungan tersebut. Pendidikan. Etos kerja tidak dapat dipisahkan dengan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan sumber daya manusia akan membuat seseorang mempunyai etos kerja keras. Struktur Ekonomi. Tinggi rendahnya etos kerja suatu masyarakat dipengaruhi oleh ada atau tidaknya struktur ekonomi, yang mampu memberikan insentif bagi anggota masyarakat untuk bekerja keras dan menikmati hasil kerja keras mereka dengan penuh. Motivasi Intrinsik Individu. Individu yang akan memiliki etos kerja yang tinggi adalah individu yang bermotivasi tinggi. Etos kerja merupakan suatu pandangan dan sikap yang didasari oleh nilai-nilai yang diyakini seseorang. Daftar Pustaka Toto Tasmara. 2002. Membudayakan Etos Kerja Islam. Jakarta Gema Insani Press. Sinamo, Jansen. 2011. Delapan Etos Kerja Profesional. Jakarta Institut Mahardika. Sukardewi, Nyoman, et. all. 2013. Kontribusi Adversity Quotient AQ Etos Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Guru SMA Negeri di Kota Amlapura. Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, volume 4. Panji Anaraga. 2001. Psikologi Kerja. Jakarta Rineka Cipta. Madjid, N. 2000. Masyarakat Religius. Jakarta Pavamadina. Etos kerja adalah sebuah kewajiban dan bentuk rasa tanggung jawab seorang pekerja. Hal ini merupakan salah satu modal yang dapat membuat kariermu berkembang. Hal ini juga menjadikan dirimu sebagai pribadi yang berbeda serta menonjol dibandingkan karyawan lainnya. Memang, apa sebenarnya etos kerja itu? Mengapa hal ini penting untuk dimiliki pekerja? Lewat artikel ini, saya akan memaparkan jawabannya. Pengertian Etos Kerja © Bersumber dari KBBI, etos kerja adalah ciri atau karakter semangat kerja dari seseorang yang bertujuan untuk mengembangkan suatu kelompok atau organisasi. Tetapi, menurut saya sendiri etos kerja justru lebih dari itu. Menurut saya, hal ini adalah suatu sikap yang harus dimiliki semua orang untuk dapat mengembangkan tak hanya organisasi, melainkan juga diri sendiri. Oleh karenanya, sikap ini haruslah dibentuk dan dimiliki oleh tiap-tiap karyawan. Pentingnya Etos Kerja © Pada perusahaan yang sudah mapan, biasanya etos kerja akan masuk ke dalam penilaian seperti KPI dan OKR. Oleh karenanya, karyawan akan lebih mudah memenuhi KPI dan OKR yang ditetapkan jika memiliki etos kerja yang sesuai dengan harapan perusahaan. Meskipun tidak masuk ke dalam KPI dan OKR, bukan berarti hal ini tidak penting. Justru, dengan memiliki sikap atau karakter ini, seorang karyawan akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Sebagai contoh, kamu akan berpindah dari suatu perusahaan ke perusahaan lainnya, dengan etos kerja yang dimiliki, kamu akan mendapatkan penilaian lebih baik di perusahaan barumu. Adanya hal ini juga bisa mendatangkan peluang baru untukmu. Hal ini karena, orang-orang tahu kinerja baikmu dan tak ragu untuk merekomendasikanmu pada kesempatan yang lebih besar. Cara Memiliki Etos Kerja © Untuk dapat memiliki etos kerja, kamu tak bisa bergantung pada perusahaan atau orang lain. Kamu harus mulai dari dirimu sendiri. Untuk dapat menumbuhkannya, kamu harus memiliki referensi terlebih dahulu. Kamu dapat melihat orang-orang terdekatmu seperti orangtua, kakak, atau saudara. Berdasarkan pengamatanmu, kamu dapat mengetahui bagaimana sikap mereka dalam bekerja, apa yang bisa ditiru, dan sebagainya. Kemudian, kamu dapat melihat bagaimana teman sebaya atau rekan kerjamu bekerja. Tak hanya sebatas itu, kamu juga dapat mempelajari bagaimana pemimpinmu memimpin. Hal ini dapat membuat etos kerjamu tumbuh. Meski begitu, pertumbuhan ini harus dimulai dari keinginan sendiri, apakah kamu ada kemauan untuk maju atau tidak. Ciri Jika Seseorang Memilikinya © Apa saja ciri umum seseorang yang memiliki etos kerja? Berikut beberapa ciri umumnya. 1. Bertanggung jawab Seperti yang kita ketahui, saat ini adalah era tersedianya kebebasan. Salah satunya adalah kebebasan waktu dalam bekerja. Kamu dapat bekerja kapan pun, asalkan dapat memberikan output yang diinginkan perusahaan. Oleh karenanya, saat ini yang dibutuhkan adalah rasa bertanggung jawab terhadap kebebasan yang dimiliki. Bagaimana kamu tidak terlarut dalam berbagai kebebasan yang dimiliki, sehingga hasil kerja tetap sesuai dengan ketentuan perusahaan. 2. Inisiatif Ciri umum selanjutnya dalam etos kerja adalah inisiatif. Masih berkaitan dengan kebebasan, inisiatif adalah salah satu kebebasan yang diberikan oleh perusahaan. Kamu dapat menyampaikan berbagai ide yang dirasa baik untuk kepentingan bersama, tanpa harus menunggu perintah. Menurut saya, ini penting karena inisiatif menandakan seorang karyawan memiliki kepedulian terhadap perusahaannya, sehingga mau menyampaikan suatu ide. 3. Mau bekerja sama Selanjutnya yaitu kemauan untuk bekerja sama. Ini saya rasa cukup penting untuk dapat melihat seberapa baik kemampuan seseorang bekerja dengan orang lain, komunikasi, serta menghadapi tekanan yang terjadi. Dengan memiliki ini, maka bisa dibilang bahwa kamu memiliki etos kerja yang baik. Selanjutnya, kamu tinggal menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan bagian mana yang perlu ditingkatkan. Faktor yang Memengaruhi © Dari berbagai penjelasan di atas, ada hal-hal yang memengaruhi etos kerjamu. Hal-hal ini dapat mengubahnya menjadi lebih baik atau lebih buruk. 1. Adanya target yang harus dicapai Seperti yang disampaikan sebelumnya, tak jarang perusahaan yang sudah mapan memasukkannya ke dalam KPI atau OKR. Hal ini tentu menjadi target yang harus dicapai tiap-tiap karyawannya. Target yang tepat dan terukur dapat membuat etos kerja seseorang meningkat. Sebaliknya, jika target terlalu tinggi atau rendah, bisa saja membuat etos kerjanya mengendur. 2. Lingkungan sekitar Kalau ada pemimpin yang etos kerjanya biasa aja maka dapat memengaruhi bawahan-bawahannya. 3. Kemauan untuk maju dari tiap-tiap orang Faktor terakhir menurut saya yang dapat memengaruhnya adalah kemauan dari dalam diri seseorang untuk maju. Jika orang tersebut tak memiliki keinginan untuk maju, maka seterukur apa pun targetnya dan sebaik apa pun lingkungannya, tetap tak dapat meningkatkan etos kerja seseorang. Kiat untuk Meningkatkannya © Mungkin kamu bertanya, jika kamu seorang fresh graduate dan belum memiliki pengalaman kerja, bagaimana cara meningkatkannya? Sebenarnya, kamu bisa memulai dari hal-hal kecil di sekitarmu. Salah satunya dengan menyelesaikan tanggung jawab pada tugas yang diberikan, serta bagaimana kamu menjalin relasi dalam organisasi. 1. Bagi pekerja Bagi yang sudah bekerja, untuk dapat meningkatkan etos kerjamu, kamu perlu memperbanyak referensi. Hal ini bisa berasal dari mempelajari kesuksesan berbagai tokoh inspiratif, atau mendatangi seminar untuk meningkatkan kemampuan diri. 2. Bagi pemimpin Seorang pemimpin tentu memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan etos kerja setiap anggota tim. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan menjadi contoh yang baik bagi bawahan-bawahannya. Menjadi pemimpin yang baik secara tidak langsung akan memengaruhi bawahannya untuk melakukan hal yang sama. Selain itu, pemimpin juga perlu memberikan kebebasan dan kepercayaan sehingga karyawan dapat berkembang lebih baik. Kurangnya memberikan kebebasan pada karyawan juga dapat membuat karyawan tertekan yang justru memengaruhi etos kerjanya. Nah, itulah beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang pentingnya etos kerja dan kiat untuk meningkatkannya. Meski begitu, etos kerja tak hanya terbatas dari apa yang saya sampaikan pada artikel ini. Saya telah menjelaskannya lebih rinci dalam webinar yang saya pandu di Glints ExpertClass dengan judul 5 Star Employee Kit Series Building a Strong Work Ethic pada tanggal 17 November 2020 lalu. Selain webinar dari saya, kamu masih bisa mengikuti berbagai webinar lainnya seputar dunia kerja di Glints ExpertClass. Di sana, kamu bisa memilih berbagai webinar yang sesuai dengan minat dan kebutuhan kamu. Tentunya, webinar tersebut akan dipandu oleh para profesional sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing. Yuk, klik di sini untuk memilih webinar yang sesuai dengan minat dan kebutuhanmu! Etos kerja adalah suatu sikap dan kemampuan individu dalam melakukan tugas di tempat kerja sesuai dengan nilai-nilai yang positif. Ini juga menjadi sebuah indikator bagi karyawan yang ingin mengembangkan karir mereka ke jenjang yang lebih tinggi. Jadi, baik perusahaan maupun karyawan perlu memilikinya dan terus mencari cara untuk meningkatkan etos kerja. Mengapa Perlu Mengembangkan Etos Kerja?Berbagai dinamika dalam kehidupan sedikit banyak akan berpengaruh kepada karyawan. Jika seorang karyawan mengalami peristiwa tak mengenakan dalam kehidupan, maka kinerja dan produktivitasnya cenderung menurun dan bila dibiarkan akan menghasilkan etos kerja yang buruk. Mengalami penurunan kinerja bukan berarti karyawan tersebut adalah karyawan yang buruk. Sebagai seorang manusia, karyawan memiliki kontrol atau kendali atas reaksi dan antisipasi terhadap hal eksternal di luar dirinya. Untungnya, ada beberapa metode yang dapat diterapkan untuk meningkatkan etos kerja. Baca Juga Bagaimana Seorang HR Profesional membangun Personal Branding?Faktor-Faktor yang Memengaruhi Etos Kerja KaryawanAda beberapa hal yang bisa memengaruhi etos kerja karyawan, baik itu meningkatkan atau menurunkannya. Berikut ini lengkapnyaAdanya target pekerjaan yang harus dicapaiSalah satu faktor yang bisa meningkatkan etos kerja adalah dengan memberikan target pada setiap karyawan. Ada yang menyebut target ini sebagai KPI atau Key Performance Indicators. Dengan adanya target, karyawan bisa lebih bersemangat dalam menyelesaikan pekerjaannya, karena ia tahu apa yang harus dicapainya dalam waktu pastikan target atau KPI yang diberikan pada setiap karyawan itu bisa diukur dan tepat sasaran. Karena jika tidak, bukan mustahil sang karyawan justru stress dan tak bisa menunjukkan performa dari lingkungan sekitarLingkungan kerja yang baik, rekan kerja yang supportif, dan atasan yang memberikan contoh dan bimbingan pada bawahan pastinya memberikan dampak yang positif pada karyawan. Etos kerja masing-masing karyawan pun akan meningkat dan karyawan menjadi lebih sebaliknya, lingkungan yang toxic, atasan yang tidak mampu memberikan arahan yang baik pada karyawan sangat berpotensi menurunkan etos kerja karyawan. Sebagai akibatnya, loyalitas karyawan terhadap perusahaan pun menurun dan retensi karyawan pun akan ikut dari masing-masing karyawan untuk berkembangFaktor terakhir yang punya dampak paling besar untuk meningkatkan etos kerja adalah kemauan dari karyawan itu sendiri untuk berkembang. Jika pada dasarnya sang karyawan memang tak memiliki semangat untuk berkembang lebih jauh, maka cara meningkatkan etos kerja seperti apapun tak berguna Meningkatkan Etos KerjaUntuk membantu mengembalikan dan meningkatkan etos kerja, berikut daftar cara meningkatkannya yang akan membuat kinerja Anda menjadi produktif dan lebih fantastis! 1. Tepat waktuAnda harus tepat waktu untuk semua janji Anda. Jika Anda diharuskan berada di kantor pada waktu tertentu, datanglah di sana lebih awal dari waktu yang ditentukan. Datang lebih awal memberi Anda kesempatan untuk meninjau pekerjaan hari itu. Tepat waktu juga merefleksikan motivasi kerja dan keinginan untuk maju yang lebih Menjadi profesionalIstilah profesional sering diidentikkan dengan cara berpakaian yang rapi dan formal. Hal tersebut tidak salah. Namun, istilah profesional jauh melampaui penampilan luar. Sikap dan nilai yang Anda cerminkan atas masalah maupun pekerjaan tiap harinya menunjukkan profesionalisme. Dengan mempertahankan kualitas profesional di tempat kerja, Anda turut membawa energi positif bagi diri sendiri dan orang DisiplinUntuk mencapai sesuatu yang bernilai, Anda perlu disiplin. Tetap fokus pada tujuan jangka panjang maupun jangka pendek. Selesaikan setiap tugas dengan baik sesuai tenggat waktu yang ditetapkan. Jangan lupa, cobalah yang terbaik untuk menjadi yang terbaik dalam segala hal yang Anda Investasi WaktuSeorang tokoh penting asal Amerika, Benjamin Franklin, pernah berkata bahwa Anda tidak boleh menunda sesuatu ke hari esok jika Anda dapat melakukannya hari ini. Nasihat ini sudah berusia berabad-abad tetapi masih relevan dalam mengembangkan etika yang menguntungkan di pekerjaan Anda. Pastikan Anda menyelesaikan proyek dan tugas tepat waktu. Anda pun memiliki lebih banyak waktu luang dalam jangka panjang dan bebas stress akibat tekanan deadline. 5. Pertahankan Gaya Hidup SeimbangGiat bekerja memang bagus. Namun, jangan sampai menjadi workaholic dan melupakan kesehatan pribadi. Gaya hidup yang seimbang akan berpengaruh kepada kinerja. Makanlah makanan bergizi, olahraga, dan cukup tidur. Luangkan waktu untuk bersantai dan fokus dalam kehidupan pribadi. Jaga prioritas dengan benar dan lakukan evaluasi apakah Anda telah memiliki gaya hidup yang seimbang atau Jangan Biarkan Kesalahan Masa Lalu MenggangguManusia memang tidak ada yang sempurna, tetapi itulah yang membuat manusia selalu belajar sepanjang hayatnya. Semua orang melakukan kesalahan. Namun, semangat yang tinggi mampu mengangkat diri sendiri setelah kesalahan dengan belajar dan melanjutkan pekerjaan. Jika Anda merusak motivasi kerja dengan memenuhi setiap pikiran dengan kesalahan masa lalu, keinginan Anda untuk menyelesaikan pekerjaan akan cepat menguap. Hal ini justru membuat Anda tidak produktif dan mudah sekali cemas akan melakukan kesalahan lain. 7. Mempertahankan Tanggung JawabAnda tidak punya pilihan selain menangani pekerjaan sendiri. Maka, bertanggung jawablah atas semua yang Anda kerjakan. Jika memang membutuhkan bantuan, segera minta bantuan kepada rekan maupun atasan dan diskusikan hal tersebut dengan baik. Identifikasi apa yang perlu Anda ubah dalam hidup untuk mengembangkan tanggung jawab lebih baik dari Juga 6 Cara HRD dalam Membangun Disiplin Kerja KaryawanItulah beberapa cara yang bisa dilakukan karyawan untuk meningkatkan etos kerja secara mandiri dalam pekerjaan sehari-hari. Karyawan yang selalu berusaha mengembangkan kinerja umumnya akan selalu maju dengan membuka diri terhadap kritik dan saran. Semua hal termasuk kemampuan dalam bekerja bisa ditingkatkan secara bertahap. Bila berhasil menunjukkan etos kerja yang tinggi, maka bukan tidak mungkin Anda akan mendapat promosi kerja atau tingkatan karir lainnya.

apakah etos kerja yang buruk bisa diubah jelaskan